Seekor singa yang sedang berjalan-jalan di
hutan tiba-tiba menginjak duri yang kemudian menancap di kakinya. Tidak lama
kemudian seorang Gembala lewat. Si Singa menunduk, dan menggoyangkan ekornya
perlahan, sambil menunjukkan kakinya yang tertancap duri itu, seakan-akan ingin
berkata "Aku mohon, tolonglah aku." Gembala yang pemberani itu lalu
mendekat dan memeriksa kakinya. Dia menemukan duri yang menancap itu, lalu
mencabutnya dengan hati-hati. Si Singa merasa lega karena duri yang menyakitkan
itu sudah hilang. Dia lalu melangkah kembali ke dalam hutan.
Beberapa bulan kemudian, si Gembala mendapatkan masalah. Dia ditahan karena dituduh melakukan kejahatan yang sebenarnya tidak pernah dilakukannya. Dia lalu akan dihukum mati, dengan cara "dimasukkan ke kandang singa yang ganas." Tapi ketika si Gembala dimasukkan ke dalam kandang singa, singa itu tidak menyerangnya. Singa itu bahkan mendekati si Gembala, dan menaruh kakinya di pangkuannya. Ternyata singa itu adalah si Singa yang pernah ditolongnya dengan mencabut duri dari kakinya.
Kejadian yang aneh itu beritanya menyebar ke seluruh kerajaan. Bahkan, sang Raja juga mendengar tentang kejadian itu. Dia lalu memerintahkan supaya si Singa dilepaskan kembali ke hutan, dan si Gembala dibebaskan dari hukuman.
Pelajaran yang dapat diambil dari dongeng ini: Kebaikan akan mendapatkan kebaikan sebagai balasannya.
Dongeng
untuk anak ini diadaptasi dari fabel klasik karya Aesop berjudul "The Lion
and the Shepherd.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar